Pengembangan Kurikulum; Tinjauan Dari Segi Makna, Pembagian dan Karakteristik Kurikulum

Posted by Kongkow edu On Thursday, May 06, 2010 0 komentar
Kurikulum berasal dari bahasa latin, yakni curriculum yang berarti a running course, atau dalam bahasa Prancis courier, yang berarti to run. Istilah - istilah tersebut digunakan untuk sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh untuk memperoleh ijazah.
Dalam perkembangannya, kurikulum mengalami beragam interpretasi, hal ini disebabkan oleh keragaman pemahaman terhadap tujuan pendidikan, hakekat manusia dan masyarakat serta falsafah hidup. Para ahli pendidikan yang berkompeten dalam kurikulum, memiliki rumusan sendiri dalam memaknai kurikulum, antara lain:

a. Ralp Tyler, semua mata pelajaran yang direncanakan untuk murid dan dilakukan oleh pihak sekolah dalam mencapai tujuan pendidikannya.
b. E. Eisner, pengalaman – pengalaman yang ditawarkan kepada murd dibawah petunjuk dan bimbingan sekolah.
c. A. Glatthorn, rencana – rencana yang dibuat untuk membimbng dalam belajar di sekolah, yang biasanya meliputi dokumen, level secara umum, dan aktualisasi rencana – rencana itu di kelas, sebagai pengalaman murid, yang telah dicatat dan ditulis oleh para ahli; pengalaman – pengalaman tersebut ditempatkan dalam lingkungan belajar yang juga mempengaruhi apa yang dipelajari.

Pembagian Kurikulum
a. Kurikulum aktual (Actual Curriculum) merupakan kurikulum yang telah terdokumentasikan dalam bentuk silabus, dokumen kebijaksanaan sekolah, atau proyek kurikulum.
b. Kurikulum Tersembunyi (Hidden Curriculum) merupakan kurikulum tersembunyii berhubungan dengan hasil dari pendidikan dan atau proses langsung dalam pembelajaran secara umum.
c. Kurikulum Null (Null Curriculum) merupakan kurikulum yang bersifat ekstra, tidak terencana atau tertulis dalam silabus.

Karakteristik Kurikulum
a. Curriculum as Subject matter, merupakan kurikulum sebagai kombinasi bahan pelajaran untuk membentuk kerangka isi materi yang akan diajarkan kepada peserta didik.
b. Curriculum as experience, kurikulum yang berupa seperangkat pengalaman – pengalaman yang diperoleh oleh anak didik, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
c. Curriculum as Invention, kurikulum yang mencakup dua rencana, yakni apa yang harus dipelajari oleh anak didik dan apa yang d peroleh oleh anak didik.
d. Curriculum as Cultural Reproduction, kurikulum yang memberikan pengetahuan dan pengalaman belajar kepada anak didik, sehingga ia dapat melakukan proses reproduksi budaya.
e. Curriculum as ‘Currere’, merupakan kurikulum sebagai proses pemberian pengertian individu secara terus – menerus kepada anak didik ke arah yang lebih berarti, yang menekankan terhadap kapasitas individu untuk berpatisipasi dan mengkonsepkan kembali pengalaman hidupnya.
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar di sekolah. Kebutuhan kurikulum meliputi dua hal, diantaranya: (1) Kepentingan dari lembaga pendidikan itu sendiri. Kurikulum harus disesuaikan dengan misi lembaga pendidikan baik misi yang sifatnya pendidikan umum maupun misi yang sifatnya pendidikan khusus (kejuruan atau keterampilan); dan (2) kurikulum yang direncanakan harus berdasarkan efektivitas kurikulum yang dilaksanakan sebelumnya. Hasil-hasil penelitian dan penilaian akan memberikan informasi yang dibutuhkan untuk menentukan efektif atau tidaknya suatu kurikulum.
Kurikulum harus menjawab 4 pertanyaan, yaitu:
1. Kemana anak didik hendak diarahkan?
2. Pengalaman belajar apa yang akan diberikan kepada anak didik?
3. Bagaimana mengorganisasikan pengalaman belajar itu?
4. Bagaimana mengetahui bahwa dengan strategi dan bahan ajar itu, anak didik telah mencapai tujuan?

0 komentar:

Post a Comment