Hidup adalah Menyelesaikan Permasalahan

Posted by Kongkow edu On Thursday, August 18, 2011 0 komentar


Permasalahan datang dihadapi lalu menghilang, seakan permasalahan memiliki persediaan nyawa yang banyak. Bahkan Permasalahan tak segan-segan memberanikan diri datang kembali, kadang datangnya satu persatu tetapi tak jarang juga datang segerombolan secara bersamaan. Hidup di dunia cirinya adalah diri masih diberikan permasalahan, karena tugas manusia di dunia adalah menyelesaikan permasalahan ketika melihat arus hilang –timbulnya masalah yang tanpa reda.

Ciri manusia itu sempurna adalah memiliki permasalahan karena masalah dapat dijadikan bukti bahwa seseorang diakui sebagai manusia sempurna ketika menghadapi masalah dengan menggunakan akal pikirannya yang di stir oleh hati. Manusia tanpa permasalahan itu sama saja dengan ‘bangkai hidup’, karena Ia tidak pernah berpikir dengan akalnya untuk menghadapi masalah.
Ada kalimat yang menarik “masalah itu dihadapi bukan untuk dihindari”. Benar sekali pernyataan itu, dihindari ataupun dihadapi masalah pasti mendekati diri manusia dan kembali lagi selama manusia masih hidup di dunia.
Secara tidak sadar masalah datang hanya untuk menuntut manusia agar menentukan pilihan dan membuat keputusan. Masalah akan menjadi berlarut-larut ketika tidak adanya pilihan yang ingin ditentukan dan diberlakukan.
Dalam penentuan pilihan memang membutuhkan kesadaran diri yang tinggi sehinggga dengan kesadaran itu pilihan akan tanpa jelas dan tidak lagi seperti angan-angan yang tanpa bentuk, warna, dan rasa. Kesadaran yang tinggi akan menjadikan pula pilihan terbagi kepada golongan dengan penempatan baik atau masuk ke dalam golongan dengan penempatan yang kurang baik.
Perlu disadari secara mutlak, dalam menghadapi masalah dengan penempatan akhir yang tepat manusia dituntut harus menjadi ‘Tuhan’ atas dirinya sendiri sehingga dengan seketika itu pula keputusan diberlakukan terhadap masalah yang sedang mendekatinya itu.
Sederhananya, masalah adalah tuntutan untuk membuat pilihan hidup kemudian ditentukan satu dari beragam pilihan yang ada dan yang terpenting adalah diberlakukan secara mutlak atas keputusan yang dipilih tersebut.
Seandainya manusia itu sudah tidak ingin dikunjungi oleh segerombolan permasalahan maka Ia dipersilakan untuk meminta agar diberikan kondisi kenikmatan yang paling sempurna yaitu kematian.
Semoga Allah memberikan kemudahan dalam memberlakukan hidup berlandaskan kesadaran yang hakiki. Maka seketika itu juga kita akan memperoleh keghaiban menjadi suatu kenyataan yang mutlak.

0 komentar:

Post a Comment