Dalam membentuk pribadi yang cerdas selain ditopang oleh pengaruh intelektualitas seseorang, banyak juga perkembangan pribadi dipengaruhi oleh kondisi lingkungan pembelajaran yang kondusif. Adi W. Gunawan dalam mendefinisikan lingkungan yang kondusif, yaitu menjadikan lingkungan kaya akan stimulus dan tantangan, dengan kadar seimbang dan ditunjang dengan faktor dukungan dan pemberdayaan, akan menguatkan otot mental dan kecerdasan anda. (Adi. W. Gunawan. Genius learning Strategi )
Menurut Linda Cambell dalam bukunya Teaching And Learning Through Multiple Inteligences bahwa ’lingkungan smart’ ( lingkungan kondusif ) akan tercipta, ketika terjadinya interaksi sosial para peserta didik dan terpenuhinya fasilitas pembelajaran yang menunjang proses pembelajaran. Hal ini berdasarkan penelitian terhadap ’kognisi yang tersalurkan’ menunjukan bahwa kecerdasan berkembang diluar individu dan meningkatkan melalu interaksi dengan orang lain, melalui sumber dalam buku dan data base, peralatan yang digunakan untuk berpikir, belajar dan menyelesaikan masalah, seperti pensil, buku, komputer, jurnal dan lain – lain.
Maka perlu sekali membentuk ‘lingkungan Smart’, dimana para peserta didik saling berinteraksi dalam proses belajar – mengajar. Sehingga melalui interaksi ini, seseorang akan memperoleh pengetahuan yang baru, dimana dalam komunitas tersebut, akan terjadi timbal - balik yang saling menguntungkan bagi perkembangan kualitas pribadi masing – masing. Kondisi lingkungan yang mendukung, baik internal maupun eksternal memacu seseorang meningkatkan kualitas diri, untuk berkembang menjadi pribadi yang unggul.(Linda Cambell, dkk, Metode Praktis Pembelajaran; Berbasis Multiple Inteligences)
Dalam membentuk pemahaman yang baik terhadap materi. Maka harus dibentuk pola pikir yang tepat. Kategorinya terbagi ke dalam dua bagian, yaitu: pola pikir tingkat tinggi dan pola pikir tingkat rendah. (Adi. W. Gunawan. Genius learning Strategi ).
Ketiadaan suasana yang kondusif dapat mengakibatkan berbagai kendala yang menyebabkan adanya upaya yang sia – sia dalam proses pembelajaran. Sebagai contoh upaya maksimal pendidik dalam menjelaskan materi, tidak direspon dengan baik dalam penyerapannya oleh peserta didik. Selain itu juga, terdapat contoh lain seperti, adanya motivasi belajar yang rendah, prestasi yang menurun, peserta didik yang pasif dan tidak mengerti apa yang diajarkan di kelas serta kendala lainya yang disebabkan oleh lingkungan yang tidak kondusif.
0 komentar:
Post a Comment