Setelah beberapa minggu tidak melakukan blogwalkging karena skripsi dan kawan-kawannya, (Main-Main di kampuz sambil urus-urus hal-hal ala semester akhir and soon) Ditambah penatnya kepala dihinggapi deadline wisuda bulan Januari yang nyaris hampir tak terkejar….. (padahal startnya menggunakan kecepatan udah kayak Rossi di motor GP tapi dipertengahan Jalan sering tertinggal kaya Doni Tata.....mudah-mudahan menuju akhir bisa tancap gas Full...amin).
Merasa bingung harus memulai menulis tentang apa….?????
Wah.. nampaknya butuh 'Re-install diri' agar imajinasi kreatif datang kembali menemani hidup menyonsong masa depan.........
Melihat diri yang agak ‘kacau’ sudah selayaknya salah satu 'Re-install diri' itu tertuju kepada bagian visi dan misi hidup, yang terlihat agak ‘ERROR’ karena banyak virusnya……..?!?!?!?!?
Kalau diperhatikan visi dan misi yang saya punya itu terlihat 'ERROR', karena visi dan misi hidup Saya dimasuki oleh virus-virus syahwat dan hawa nafsu. Sehingga visi hidup yang Saya punya berupa ‘harapan semu’bukan harapan pasti dan misi yang Saya punya berdasarkan kristalisasi nilai-nilai ‘kebenaran semu’ bukan kebenaran hakiki……………..!!!!
Yupz ……….. setelah sejenak melakukan evaluasi diri tentang visi dan misi hidup Saya…. kenapa tidak diputuskan untuk menulis tentang perubahan visi dan misi hidup berdasarkan konsepsi filosofis. Tapi untuk menulis itu diri saya belum merasa mampu memaparkannya secara maksimal, yang ada nanti malah menjadi tulisan yang basi. Lalu punya sedikit ide gimana kalau saya memaparkan sedikit curahan hati saya saja mengenai keinginan melakukan perubahan visi dan misi hidup yang ‘ERROR’ dan selalu ‘ngehang’. Harapan Saya langkah ini dapat menjadi solusi melalui dialektika diri dan sharring dengan yang lain guna memperoleh visi dan misi hidup yang berada di jalur yang tepat.
Merenung………….nampak cocok untuk menyebut langkah awal Saya menentukan visi dan misi hidup. Merenung tentang apa niat hidup saya??? ………….sebagai makhluk ciptaan Tuhan Kita hidup untuk mengabdi kepadanya, Sebagaimana ikrar kita, “Inna shalaatii, wanusukii, wa mahyaayaa wa mamaatii lillaahi rabbil-‘aalamiin”, sesungguhnya Shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku guna mendapat ridha Tuhan. Maka sudah sepatutnya ‘warna’ ridha Tuhanlah yang dicari, namun apa yang Saya lakukan malah menyelimuti visi dan misi hidup dengan ‘warna’ syahwat dan hawa nafsu (yang seharusnya kedua ‘warna’ itu harus dijauhkan karena akan menjadi pelopor untuk datangnya teguran-teguran Tuhan), maka disini saya sadari sekali akan perlunya perubahan niat……..guna membentuk visi dan misi hidup yang tepat.
Lalu setelah salah melakukan niat hidup……sudah seyogyanya dalam visi dan misi Saya mengalami pembusukan nilai. Karena misi yang merupakan ‘kristalisasi’ nilai-nilai kebenaran hakiki, nampak menjadi sebuah ‘kebenaran semu’ dengan selimut syahwat dan hawa nafsu sehingga menyebabkan visi hidup mulia dalam naungan ridha Tuhan dimasa depan seolah menjadi khayalan yang tidak mungkin terealisasikan.
Kemudian…………….
Benarkah Putus asa sebagai respon terhadap visi dan misi hidup yang 'ERROR'??? Tidak, putus asa bukan menjadi bagian hidup dalam diri Saya. Langkah yang harus dilakukan selanjutnya adalah perbaikan diri membentuk visi dam misi hidup baru yang paripurna. Dengan berusaha membubuhi niat hidup karena mengharapkan ridha Tuhan dan menggali nilai-nilai kebenaran hakiki sebagai landasan pembentukan visi dan misi hidup baru.
Perasaan Hina menyebabkan diri melakukan perbaikan dan perasaan Sempurna menyebabkan diri jauh dari Tuhan………………………….!!!
0 komentar:
Post a Comment