Iblis Sedang Sibuk

Posted by Kongkow edu On Thursday, January 28, 2010 0 komentar

Iblis yang tergelincir dan tidak mendapat tempat di langit dan di bumi berjanji akan terus dan selalu menghasut manusia yang menurut firman Tuhan adalah makhluk yang paling sempurna dan berpotensi untuk menjadi makhluk Tuhan yang termulia. Pembelaaan Iblis terhadap tindakannya ini adalah karena Ia merasa iri dengan sikap Tuhan yang selalu memaafkan, bermurah hati dan meninggikan derajat para keturunan Adam meskipun mereka menolak Tuhan, sementara dirinya yang mencintai dan memuja Tuhan dengan pemujaan benar selama beratus-ratus tahun dibuat Tuhan menjadi hina dan buruk rupa karena tidak tunduk terhadap perintah Tuhan. Iblis bertanya “kalau manusia terjerumus ke jurang kesesatan karena hasutanku, lalu karena hasutan siapa Aku menjadi makhluk terkutuk seperti ini?”

Suatu ketika terjadi percakapan antara Iblis dan manusia, saat itu Iblis telah berusaha merayu manusia agar terbujuk untuk mengambil harta yang bukan haknya.

Iblis berkata “Tuhan telah memberimu kenikmatan di dunia yaitu harta dan wanita serta tahta, kenapa kamu tidak menikmatinya?, kamu ini makhluk Tuhan yang paling beruntung karena ketika berbuat kesalahan pasti Tuhan memaafkanmu lalu kenapa Kamu tidak gunakan kesempatan itu?” Manusia menjawab “Aku takut berdosa menikmati kenikmatan Tuhan yang bukan hakku dan tidak halal”

Iblis dengan santainya berkata “Jangan takut akan dosa kepada-Nya karena kelak kamu pasti akan masuk surga karena Tuhan pasti mendengar taubat hamba-Nya yang sungguh-sungguh. Manusia menjawab pernyataan Iblis itu “kalau begitu kenapa kamu tidak taubat saja dengan sungguh – sungguh agar dapat melepas gelarmu sebagai makhluk terkutuk itu”.

Iblis menjawabnya lagi “Aku ini sedang sibuk memberitahukan kepada golonganmu tentang kenikmatan Tuhan di dunia ini, nanti saja pas mendekati kiamat Aku baru bertaubat, aku pastikan wahai engkau keturunan Adam bahwa Tuhan itu maha adil dan tiada sesuatu pun yang dapat terjadi diluar kehendak-Nya dengan pilih kasih, maka tidaklah mungkin Ia menciptakanku dan keturunanku hanya untuk disiksa, kalau seperti itu keadilan Tuhan dipertanyakan karena Tuhan telah ‘menyesatkanku’ sebagai salah satu makhluk-Nya, asalkan kamu tahu saja kalau aku bertaubat nanti pasti kita akan bertemu di Surga. Manusia menjawab kembali dengan nada tegas “tidak!!! Aku tidak akan melanggar-Nya meskipun mendapatkan kesempatan untuk taubat, Aku hanya ingin selamanya tunduk kepada titah-Nya”.

Iblis Sebagai Dosen Pembimbing
Sebuah ilustrasi percakapan sederhana ini mengindikasikan bahwa  sebagai 'dosen pembimbing' Iblis telah menjalankan perannya dengan penuh kesungguhan. Terkait peran Iblis sebagai 'dosen pembimbing' adalah sebuah proses ketentuan yang diberlakukan secara sistemik. Semua pengkondisian Tuhan pada hakikatnya adalah sesuatu yang membawakan maslahat. Adanya keridhaan Tuhan atau tidak terhadap aktivitas Iblis dalam 'membimbing' manusia merupakan hak peyogratif Tuhan.

Iblis - yang merepresentasikan unsur 'negatif' yang identik dengan makhluk tersombong- menjadi bermakna setelah melakukan dengan penuh kesungguhan untuk 'menguji' manusia agar mendapatkan gelar kemuliaan. Iblis selalu berusaha menggoda manusia agar terhayut dalam unsur kehewanannya dengan menuruti hawa nafsunya. Manusia yang terindikasi mengikuti godaan Iblis adalah manusia yang selalu memberlakukan laku dalam lakon yang penuh topeng kepalsuan dalam pemberlakuannya. Padahal sebagai maha karya Tuhan, manusia seharusnya memberlakukan laku dalam laku terhadap pemberlakuannya agar memperoleh predikat kemuliaan, dengan arti lain berlaku selaras dengan apa yang telah diinformasikan oleh Allah melalui firman tertulis (al-quran) maupun yang tidak tertulis (alam semesta) dalam kesehariannya.



0 komentar:

Post a Comment