Kongkow Edu

Sebelum melakukan analisis terhadap penyebab terjadinya penempatan yang salah atas apa yang disadarinya, perlu diketahui bahwa dalam diri manusia terdapat dua komponen penting yang menentukan tindakan yang diberlakukan oleh seseorang. Pertama adalah hati yang berfungsi sebagai subjek yang memberi keputusan untuk bertindak dan kedua adalah sel otak yang berfungsi sebagai objek yang diarahkan hati untuk 'menggerakkan' keputusan kepada seluruh organ tubuh.

Keinginan-keinginan negatif yang mendorongnya untuk diberlakukan penyebab utamanya adalah adanya disfungsionalisasi subjek (hati) dalam diri menjadi objek (otak) dan begitu juga sebaliknya objek (otak) dijadikan sebagai subjek (hati). Sehingga ruang objek (otak) yang begitu sempit dijadikan wahana untuk menampung hal-hal yang seharusnya ditampung oleh subjek (hati) yang ruangnya begitu luas. Dengan kata lain, subjek (hati) menerima beban yang berat karena seluruh keputusan yang seharusnya ditetapkannya malah ditetapkan oleh objek (otak) dan subjek (hati) dijadikan penggerak terhadap keputusan dan objek (otak) yang semestinya diberikan hasil keputusan subjek (hati) untuk selanjutnya diperintahkan agar diberlakukan oleh organ tubuh malah dijadikan hakim bagi diri untuk mengambil keputusan.

Hal ini yang menyebabkan 'missing link', dikarenakan 'memasuki' permasalahan yang harus diputuskan oleh subjek (hati) ke dalam ruang sempit objek (otak) dan menuntut subjek (hati) untuk memberlakukan keputusan itu. Atas dasar hal tersebut, manusia sering memainkan lakon bukan mengamalkan laku dalam hidup karena menggunakan sifat syaitan- sifat yang dominan dalam objek (otak)-dalam mengambil keputusan, yang cendrung mengutamakan keinginan negatif dalam diri dan menggunakan sifat malaikat-sifat yang dominan dalam subjek (hati)-dalam 'menggerakkan' keputusan, yang cendrung tanpa hasrat untuk melakukan yang terbaik.