Sholat Sebagai Solusi Untuk Kesehatan Mental

Posted by Kongkow edu On Monday, July 06, 2009 0 komentar
Setiap umat Islam wajib menjalankan shalat lima waktu jika ditinggalkan atau tidak dilakukan berdosa, dan kelima shalat itu harus dilaksanakan pada waktu yang ditentukan. Dan pelaksanaannya harus didahului dengan beberapa syarat, diantaranya wudhu, ada kalanya mandi besar seluruh tubuh, yang dilakukan sebelum shalat. Perintah Sholat Wajib adalah Tegas Dalam Al-Qur’an banyak teradapat ayat yang memerintahkan shalat kepada manusia mukallaf (yang telah mendekati kematangan pikiran dan tubuh, yaitu kurang lebih umur 15 tahun), diantaranya: ? Artinya : “Dan dirikanlah shalat, tunaikan zakat, dan taatlah kepada Rasul, supaya kamu diberi rahmat .“ ( Surat An-Nur ayat 56 ).

Dari ayat tersebut di atas jelas terlihat bahwa shalat itu adalah perintah Allah yang wajib dilaksanakan oleh setiap orang Islam mukallaf.

Peranan Sholat Dalam Pembinaan Kesehatan Mental

Sholat sebagai Pencegah Terhadap Gangguan Kejiwaan. Shalat tidak hanya sebagai obat dari penyakit kejiwaan tetapi juga merupakan pencegah dari timbulnya penyakit kejiwaan.
Makna Shalat Wajib Bagi Kesehatan Mental a. Shalat Sebagai Obat Bagi Gangguan Jiwa Dalam pandangan ahli jiwa, ampunan terhadap dosa dan kesalahan, merupakan obat bagi gangguan kejiwaan, karena salah satu penyebab dari gangguan kejiwaan adalah merasa bersalah atau berdosa. Kita telah membuat kesimpulan lewat analisis kejiwaan, bahwa shalat wajib yang lima waktu itu mempunyai fungsi pengobatan kejiwaan atau fungsi kuratif terhadap gangguan dan penyakit kejiwaan.
Shalat Subuh Shalat subuh yang waktunya antara terbit fajar shadiq dan terbit matahari, memberi arti bahwa orang yang akan shalat subuh harus bangun pagi-pagi. Pada waktu subuh batin orang yang bangun tidur itu masih lega. Untuk itulah ia perlu memohon kepada Yang Maha Kuasa, agar ia selamat dan tidak terganggu dalam menjalani tugas hidupnya. Dengan demikian, hati mereka akan tentram dan aman dalam perjalanan hidupnya hari ini.
Shalat Zuhur Menurut perhitungan kejiwaan, apabila perasaan tidak tenang, maka daya pikir akan menurun. Oleh karena itu, hendaklah otak diberi istirahat agar kekuatannya pulih. Inilah barangkali hikmahnya. Orang yang sudah lelah akan merasa akan segar apabila bersuci, dan melaksanakan wudhu.. Sedangkan pelaksanaan shalat akan melegakan.
Shalat Ashar Kemampuan jasmani untuk bekerja di siang hari, memang tidak sekuat di pagi hari. Oleh karena itu manusia diwajibkan melaksanakan shalat ashar, menghadap kepada Allah, untuk memohon ampun kepada Allah, berdoa mengadukan dan mengungkapkan perasaan yang tidak menyenangkan.
Shalat Magrib Pada waktu pergantian siang dan malam, setelah matahari terbenam azan magrib berkumandang. Allah memberikan kesempatan kepada manusia untuk menghadap kepadanya guna menunaikan kewajiban pembersihan diri dari berbagai masalah yang menyesakkan dada, serta memohon ampun atas segala kehilapan dan kesalahan dalam perjalanan hidup sehari tadi dan selanjutnya bersyukur kepada Allah atas segala keberhasilan yang dicapainya serta memohon ridha dan karunianya.
Shalat Isya Setelah syafaq merah di kaki langit hilang, matahari dan bayangannya menghilang, udara kembali menjadi sejuk, manusia diperintahkan Allah untuk melaksanakan shalat Isya, yang waktunya sukup panjang, mulai dari hilangnya syafaq merah sampai terbitnya fajar sadiq.
Shalat Jum’at Setiap hari jum’at diwajibkan shalat Jum’at bagi orang laki-laki mukallaf yang merdeka, waktunya pada waktu shalat Zuhur, sebanyak dua rakaat dan didahului oleh dua khutbah, dan dilakukan dengan berjama’ah. Hikmah shalat jum’at dapat kita analisis dari dua hal yaitu : Pertama, dari shalat jum’at wajib berjamaah, mengandung makna bahwa sekurang-kurangnya satu kali seminggu kaum muslimin dapat bertemu satu sama lain untuk mempererat tali persaudaraan dan tali silaturrahmi. Kedua, dari shalat jumat wajib khutbah maknanya memberikan nasehat, petujuk dan seruan keagamaan, yakni untuk meningkatkan kualitas manusia, kualitas iman dan taqwa.
Makna Shalat Wajib bagi Pembinaan Disiplin Shalat lima waktu merupakan latihan bagi pembinaan disiplin pribadi. Ketaatan melaksanakan shalat pada waktunya, menumbuhkan kebiasaan untuk secara teratur dan terus menerus melaksanakannya pada waktu yang ditentukan. Shalat Sunnat Meningkatkan kegairahan Hidup suatu keadaan kejiwaan yang mencekam dalam hidup adalah kehilangan gairah untuk bekerja, belajar, membaca, menulis atau mengapa saja. Apabila keadaan tersebut datang mencekam, tidak ada lagi yang dapat dikerjakan, bahkan makan dan minum pun rasanya malas, walaupun perut lapar ataupun kerongkongan kering. Oleh sebab itu manusia memerlukan lebih banyak lagi hubungan dengan Allah, untuk meminta perlindungan-Nya. Shalat Sunnat Rawatib Shalat sunnat rawatib adalah shalat sunnat yang menyertai shalat wajib (lima waktu), ada yang dilakukan sebelum shalat wajib dan ada pula yang sesudahnya. Shalat sunnat Rawatib ada yang hukumnya sunnat muakad (sangat dianjurkan) dan ada yang sunnat saja.
Shalat sunnat Rawatib muakad adalah: dua rakaat sebelum shalat subuh, dua rakaat sebelum shalat zuhur, dan dua rakaat sesudahnya, dua rakaat sesudah shalat magrib dan dua rakaat sesudah shalat Isya. Sesuai dengan yang disampaikan oleh Ibnu Umar.
Shalat Tahajjud Mengantar Anda ke tempat yang Terpuji. Allah berfirman dalam surat Isro’ ayat 79 : Artinya : “Pada sebagian malam laksanakanlah shalat tahajjud, sebagai ibadah tambahan (sunnat) bagimu, agar tuhanmu mengangkatmu ke tempat terpuji.” Shalat tahajjut adalah shalat sunnat yang dikerjakan di tengahmalam buta. Dalam kesunyian yang demikian itu, Allah menjanjikan tempat terpuji, bagi yang bangun, memerangi kantuk mata yang amat sangat, bangun untuk memohon ampun kepada Allah atas segala kesalahan dan kehilafan yang telah dilakukannya. Cara Pelaksanaan shalat Tahajjud Shalat tahjjud juga disebut shalat malam dilakukan sebanyak delapan rakaat, tiap dua rakaat satu kali salam. Lalu ditutup dengan shalat witir tiga rakaat. Waktunya setelah tengah malam sampai terbit fajar sadiq. Ada pula yang melaksanakannya 12 rakaat.
Shalat Witir adalah shalat sunnat muakad, yang jumlah rakaatnya harus ganjil, sedikitnya satu rakaat, paling banyak sebelas rakaat, dan paling sederhana kesempurnaannya tiga rakaat. Shalat sunnat witir, merupakan shalat sunnat penutup bagi shalat malam, waktunya mulai dari hilangnya syafaq merah sampai terbit fajar sadiq. Sabda Rasulullah : “Jadikanlah akhir shalatmu pada malam hari dengan shalat witir.” Shalat Istikharoh mengantarkan Anda kepada pilihan yang tepat Berapa banyak manusia kebingungan menghadapi berbagai pilihan di dalam hidupnya, agar pertimbangan tersebut mantap dan tidak disesali dikemudian hari, maka mohonlah petunjuk Allah, aar Allah memilihkan mana yang lebih baik bagi kita. Cara untuk memohon dipilihkan oleh Allah, adalah dengan shalat Istikharah. Sebagaimana hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Al-bukhari, Abu daud, Atturmuzi, An Nasa’I dan Ibnu Majid.Yang Artinya : “ Dari Yabir bin Abdullah r.a dia berkata : Rasulullah s.a.w. pernah mengajarkan kepada kami cara memohon pilihkan kepada Allah dalam semua urusan sebagaimana dianjurkan kepada kami surah dari Al-Quran, beliau bersabda : Apabila ada seorang dari kami hendak melakukan sesuatu, maka hendaklah kamu shalat dua rakaat, selain shalat wajib. Cara melaksanakannya seperti melakukan shalat biasa dengan niat untuk memohon pilihkan kepada Allah, jumlah rakaatnya dua. Waktunya tidak ditentukan, kapan saja boleh. Namun ada baiknya apabila dilaksanakan pada malam hari. Jangkaulah idaman hati dengan Shalat Hajat Tiap orang mempunyai idaman hati, dambaan, atau suatu cita-cita yan diangan-angankan. Petunjuk Rasulullah SAW dalam hadis yang diriwayatkan oleh Tarmizi dan Ibnu Majjah dari Abdullah bin abi Aufa r.a. Yang Artinya : “ Dari Abdillah bin Abi Aufa r.a., ia berkata : Rasulullah s.a.w.bersabda : Siapa yang mempungnyai dambaan (hajat) kepada Allah atau salah seorang bani Adam (manusia), maka hendaklah ia berwudhuk dan hendaknya wudhuknya itu disempurnakannya, lalu shalat dua rakaat, kemudian pujilah Allah, dan ucapkan shalawat atas Nabi s.a.w. kemudian bacalah do’a”.
Shalat sunat hajat adalah shalat sunat yang dilaksanakan sendirian, banyaknya dua rakaat, waktunya tidak ditentukan. Dilakukan setiap kali ada yang dicita-citakan atau diidam-idamkan.
Shalat Dhuha Membawa Angin Segar Kedalam Qalbu. Shalat Dhuha dilaksanakan mulai dari matahari sepenggalan naik (+07.00)sampai menjelang matahari tegak lurus diatas bumi (sebelum waktu Zuhur datang). Jumlah rakaatnya paling sedikit dua, dan paling banyak dua belas rakaat.
Shalat Tahiyatul Masjid, Membentuk Sikap Kepada Allah SWT. Shalat Tahiyatul masjid adalah shalat sunnat dua rakaat setip kali masuk masjid, yang artinya shalat untuk menumbuhkan rasa hormat kepada masjid. Anjuran untuk melaksanakan shalat ini terlihat dalam sabda Rasulullah s.a.w.“ Apabila salah seorang kamu masuk ke dalam masjid, maka janganlah kamu duduk sebelum kamu melakukan shalat dua rakaat.” Hikmahnya yaitu persiapan jiwa sebagai hamba Allah yang seharusnya merasakan keagungan Allah dan terjauh dari rasa angkuh dan tinggi hati.
Shalat Tarawih adalah shalat yang dikerjakan pada malam bulan ramadhan dan biasanya diselenggarakan secara berjamaah dimesjid-mesjid atau tempat lain yang memenuhi syarat. Dampak positif shalat tarawih bagi anak-anak adalah membentuk kepribadian beragama dalam diri mereka, Dampak positif shalat tarawih bagi remaja adalah untuk mengembangkan keimanan dan ketaqwaan mereka terhadap Allah SWT. Shalat tarawih 8 rakaat dan boleh lebih, seperti yang dilakukan oleh Umar bin Khattab ra yaitu 20 rakaat. Waktunya sesudah shalat Isya sampai waktu fajar, dan di tutup dengan shalat sunnat witir 3 rakaat.
Shalat Hari Raya. Kita mengetahui bahwa ada dua hari raya Islam dalam setiap tahunnya. Pertama disebut Hari raya Berbuka/Idul Fitri 1 Syawwal; yang kedua disebut Hari raya Kurban/Idul Adha 10 Zulhijjah. Adapun hukum mengerjakan kedua shalat hari raya ini adalah sunnat muaakad (sangat dianjurkan). Diselenggarakan secara berjamaah dimesjid, tanah lapang/tempat yang luas lainnya. Cara melaksanakan Shalat Hari Raya Shalat Ied dilakukanberjamaah, dipimpin oleh imam. Setelah selesai shalat diiringi dengan dua khutbah. Waktunya dimulai dari sepengalan matahari naik sampai tengah hari menjelang Zuhur. Shalat ini tidak didhului azan dan iqamah, cukup denganmenyerukan shalat berjamaah. Pelaksanaannya adalah sebaga berikut : 1. Pada rakaat pertama imam mengucapkan takbiratul ihram, makmum mengikuti. Setelah itu imam takbir tujuh kali, dan diantara dua takbir sunnat membaca tasbih dengan suara pelan. 2. Rakaat kedua imam membaca takbir lima kali diikuti oleh makmum sebelum membaca Al-Fatihah, seperti yan dilakukan pada rakaat yang pertama. Selesai shalat, disunnatkan khutbah oleh khatib atau dirangkap oleh imam. Malam hari menjelang Hari Raya Idul Fitri disunnatkan membaca takbir sampai selesai shalat hari raya. Dan pada hari araya Idul Adha sunan membaca takbir sampai hari Tasyrik.
Shalat Tasbih Shalat sunnat tasbih jumlahnya 4 rakaat boleh dilakukan dengan dua salam dan boleh juga satu salam. Yang lain dalam shalat tasbih adalah banyaknya tasbih yang perlu dibaca pada setiap rakaat, yaitu 75x. Yang berarti dalam satu kali shalat tasbih harus membaca tasbih sebanyak 300 kali. Cara melaksanakan Shalat Tasbih Niat akan melaksanakan shalat tasbih, kemudian membaca Al-Fatihah dan sebuah surah. Masih dalam keadaan berdiri membaca tasbih 15 kali. Kemudian rukuk dan membaca tasbih 10 kali. Kemudian I’itidal dan membaca tabih 10 kali.Sujud dan membaca tasbih 10 kali. Kemudian duduk diantara dua sujud dan membaca tasbih 10 kali. Sujud kembali dan membaca tasbih 10 kali. Bangun dari sujud tanpa membaca Allahu Akbar lalu duduk dan membaca tabih 10 kali. Begitu seterusnya sampai rakaat keempat.
Shalat Sunnat Mutlak Untuk menampung kebutuhan, keinginan dan kerinduan kepada Allah yang menjadi tumpuan harapan maka kita di anjurkan untuk shalat sunat mutlak. Adapun rakaatnya tidak ditentukan jumlahnya. Waktunya juga tidak di tentukan kapan kita ingin mengerjakannya. Jadi yang dimaksud dengan shalat sunnat mutlak itu adalah tidak terikat, baik waktu, tempat dan jumlah rakaatnya. Namun perlu diketahui tidak boleh mengerjakannya pada waktu-waktu yang telah di haramkan shalat. Berikut ini adalah waktu-waktu yang terlarang melakukan shalat sunnat : Setelah melakukan shalat subuh, hingga matahari tinggi Setelah matahari terbit naik sepenggalan (jam 07.00). Setelah melaksanakan shalat Ashar. Ketika matahari menguning, menjelang terbenam. Ketika matahari terbenam. Adapun shalat sunnat yang boleh dilakukan/dikerjakan pada waktu-waktu yang terlarang itu adalah : Shalat Tahiyatul Masjid, Shalat Sunnat Wudhu Shalat Sunnat dua rakaat setelah tawaf.
Shalat gerhana matahari. Shalat Istisqa’. Sedangkan shalat sunnat di Masjidil Haram, Mekkah, dikecualikan. Kapan saja dapat dilaksanakan shalat disana. Shalat Gerhana dan Shalat Istisqa’ Shalat Gerhana Shalat gerhana matahari(kusuf) dan gerhana bulan (khusuf) hukumnya adalah sunnat muakad ( sangat dianjurkan ). Jumlah rakaatnya 2 rakaat tidak boleh lebih walaupun matahari belum muncul, dilanjutkan dengan do’a sampai gerhana selesai. Cara melaksanakan shalat gerhana Shalat gerhana boleh dilakukan sendirian, tetapi dianjutkan dengan berjamaah. Adapun waktu pelaksanaan shalat gerhana matahari dan bulan, dimulai pada permulaan terjadi gerhana dan berakhir pada waktu munculnya matahari dan bulan. Makna shalat gerhana matahari dan bulan ditinjau dari segi kejiwaan : Pertama, menghindarkan manusia dari perbuatan sesat dan pemikiran-pemikiran khurafat dalam menghadapi peristiwa-peristiwa alamiah ini. Kedua, Dengan dilakukan dalam waktu yang panjang dapat mengalihkan perhatian dan perasaan takut kepada Allah SWT yang menjadi tumpuan harapan untuk mendapatkan perlindungan. Ketiga, Kecemasan dan ketakutan orang dapat terjadi apabila mereka tidak mengerti tentang sebab musabab peristiwa tersebut dan tidak tahu bahaya apa yang mungkin terjadi selanjutnya.
Shalat Istisqa Musim kering kadang-kadang melanda suatu negara, ini disebabkan oleh kurangnya hujan atau musim kering yang teramat panjang. Maka para ulama berpendapat bahwa shalat Istisqa adalah sangat dianjurkan (sunnat muakad).
Shalat Jenazah Dan Shalat Khauf Shalat Janazah Kewajiban untuk menshalatkan seorang muslim yang meninggal adalah tugas semua orang islam yang tahu bahwa dia meninggal dan belum dikuburkan. Tetapi bila ada satu orang saja yang telah melakukan shalat janazah maka kewajiban yang lainnya sudah lepas. Ini namanya fardhu kifayah. Hikmah kejiwaan dishalatkannya janazah orang islam adalah memohonkan kepada Allah semoga yang meninggal itu di terima Allah dan mendapat ridhanya, serta memohon ampun atas segala kekeliruan dan kesalahannya, serta mohon dijauhkan dari azab kubur dan azab api neraka.
Shalat Khauf. Shalat Khauf adalah shalat fardhu yang dilaksanakan dengan cara yang berbeda dengan shalat biasa, karena dalam keadaan takut. Adapun cara pelaksanaannya di sesuaikan dengan situasi pada saat tertentu. Bila musuh di arah kiblat maka shalat berjamaah dibentuk dua shof dengan seorang imam.semuanya mengikuti imam sampai dengan I’tidal pada rakaat pertama.waktu imam sujud shof pertama ikut sujud dan shof kedua tetap berdiri menjaga musuh. Ketika imam dan shof I bangkit dari sujud dan berdiri baru kemudian shof II sujud.
Shalat Dalam Perjalanan dan Shalat Waktu Sakit Shalat Dalam Perjalanan Allah SWT yang maha penyayang dan maha bijaksana telah memberikan kita kemudahan dalam melaksanakan shalat, diantaranya jika kita dalam perjalanan diberikannya kemudahan : Shalat dapat di jamak artinya dua shalat dikerjakan dalam satu waktu, seperti : shalat zuhur dengan ashar, dan shalat magrib dengan isya. Dan adapun subuh tidak bisa dijamak. Shalat dapat di qashar artinya rakaatnya di perpendek yang awalnya 4 rakaat menjadi 2 rakaat, seperti shalat zuhur, ashar dan isya. Dan adapun mengenai hukum nya, para ulama berbeda pendapat, ada yang berpendapat wajib mengqashar shalat dalam bepergian dan adapula yang berpendapat bahwa sunnat muakad. Dan adapun syaratnya : perjalanan yang dilakukan diridoi oleh Allah SWT, bukan untuk meksiat dan harus niat mengqashar shalat. Shalat yang dilakuakan dalam perjalanan dapat dikerjakan dengan duduk jika tidak bisa berdiri, wudhu dapat diganti dengan tayamum.
Shalat Waktu Sakit Bagaimanapun juga shalat wajib lima waktu itu wajib dikerjakan oleh seorang muslim dalam kondisi dan keadaan bagaimanapun. Rasulullah SAW telah memberikan kita yang sakit penyejuk dalam mengerjakan shalat, hingga dikatakan jika berbaring (miring kekanan dengan menghadap kiblat. Bagi orang yang sakitnya sangat parah hingga tidak mampu lagi membaca bacaan shalat, maka boleh baginya mengerjakan dengan isyarat.
Shalat Berjamaah Dampak yang ditimbulkan shalat berjamaah dari segi kejiwaan dan manfaatnya: Dapat membantu konsentrasi pikiran, Menambah semangat dalam mengejakannya, Timbul perasaan bahwa yang di kerjakan itu penting, Anak-anak akan mendapatkan pengalaman dan pelajaran melalui contoh pelaksanaan shalat dan bacaan imam, Menimbulkan rasa keakraban antara sesama saudara muslim, Membantu pendidikan dan latihan patuh kepada pemimpin dan begitu pula sebaliknya Imam berlatih jujur dan berdisiplin kepada jamaah.
Sujud Sahwi, Sujud Tilawah dan Sujud Syukur Sujud Sahwi Sujud sahwi adalah sujud 2x sesudah tasyahud (tahyat) akhir, yang dilakukan sebelum salam.
Sujud sahwi dilakukan karena kelupaan seperti berikut ini : Ketinggalan membaca tsyahud pertama. Ketinggalan qunut sesudah I’tidal pada shalat subuh dan witir pada shalat tarawih. Kelebihan rakaat shalat, rukunya, atau sujudnya karena lupa. Ragu tentang jumlah rakaat yang telah di kerjakan.
Sujud Tilawah Sujud tilawah adalah sujud yang dilakukan oleh imam ketika membaca ayat tersebut. Oranga yang membaca atau mendengar bacaan ayat-ayat sajadah di sunnatkan sujud.
Sujud Syukur Sujud syukur adalah sujud yang dilakukan karena telah mendapat suatu nikmat yang sangat menyenangkan atau suatu nikmak yang mengembirakan. Cara melaksanakannya : Berniat untuk sujud syukur, Mengucapkan takbir, Sujud dan membaca tasbih, Duduk memberi salam. Keutamaan Beberapa Surat Al-Qur’an Surat Al-Fatihah Surat Al-Fatihah adalah merupakan 7 ayat yang sangat agung dan mujarrab, surat yang wajib dibaca dalam shalat dan juga merupakan sebagai ummul Qur’an atau ummul Furqon. Surat Al-Ikhlas Surat Al-Ikhlas sebanding dengan sepertiga Al-Qur’an, bila dibaca 10x akan dibangunkan sebuah istana di sorga. Surat Al-Falaq Surat Al-Falaq adalah surat yang berisikan do’a, permohonan perlindungan kepada Allah dari segala bahaya yang mungkin datang dari makhluknya, termasuk ahli sihir dan orang-orang yang dengki. Surat An-Naas Surat ini surat yang berisikan do’a, permohonan perlindungan kepada Allah dari segala kejahatan yang disebabkan oleh bisikan setan dan manusia. Surat Al-Kafirun. Surat ini menunjukan pendirian dan keimanan yang kokoh disamping tidak mau mencampuri permasalahan orang lain. Nilai surat ini sebanding dengan seperempat Al-Qur’an. Surat Al-Zalzalah Surat ini menggambarkan keadaan bumi dan kegoncangan jiwa manusia pada hari kiamat. Dan nilai surat ini sebanding dengan 1/4 Al-Qur’an. Surat An-Nashr Surat ini mendorong orang beriman kepada rasa optimis dalam menegakan agama Allah dan menyuruh manusia agar selalu zikir. Dan nilai surat ini sebanding dengan 1/4 Al-Qur’an.

0 komentar:

Post a Comment